Kode/Bidang Ilmu :
Kesehatan
ARTIKEL PENELITIAN
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PELAKSANAAN PROSEDUR PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL DI
KABUPATEN PATI
TAHUN 2012
(Studi Pada Bidan Desa Pasca Pelatihan APN)
Oleh :
ULIN NAFIAH, S.ST., M.Kes. NIDN. 0620078201
AKADEMI KEBIDANAN DUTA DHARMA PATI
2012
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan
Prosedur Pencegahan Infeksi pada Pertolongan Persalinan Normal di Kabupaten Pati
Tahun 2012
(Studi pada Bidan Desa Pasca Pelatihan
APN)
Factors Related to the Implementation of
Infection Prevention Procedures on Normal Delivery Cares in Pati District 2012
(Study on Normal Delivery Care Trained
Midwives)
Ulin Nafiah1,
Puji Hastuti2
1) Akademi
Kebidanan Duta Dharma Pati
Jl. Raya Pati – Kudus
Km.6 PATI Jawa Tengah
Karaban 06/IV Jalan
Raya Pati – Kayen Km.10 Gabus Pati Jawa
Tengah
No. Telp. 081-391-767-316,
li2n_nafiah11@yahoo.co.id
2) Akademi Kebidanan Duta Dharma
Pati
ABSTRAK
AKI di Kabupaten Pati
tahun 2011 meningkat lagi menjadi 24 kasus (116.17/100.000 KH) dengan penyebab
langsung kematian ibu masih saja didominasi oleh perdarahan 3 kasus (12.5%),
infeksi 2 kasus (8.33%), hipertensi 8 kasus (33.33%), eklamsi 1 kasus. Tujuan
penelitian adalah untuk menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan tindakan pencegahan infeksi
pada pertolongan persalinan oleh bidan desa pasca
pelatihan asuhan persalinan normal di Kabupaten Pati.
Jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh
bidan desa pasca pelatihan APN. Jumlah sempel 69 bidan desa pasca pelatihan APN
dipilih secara purposive dengan
kriteria inklusi. Pengumpulan data dengan kuesioner terstruktur dan observasi
langsung. Data dianalisis secara kuantitatif dengan uji korelasi Chi-square dengan metode Yate Correction dan regresi logistik
linear.
Responden mempunyai
pengetahuan baik (76,2%), responden mempunyai sikap baik (75,0%), responden
mempunyai motivasi baik (71,4%), responden mempunyai persepsi terhadap
supervisi baik (69,8%), responden mempunyai peralatan lengkap (70,8%),
responden melaksanakan prosedur pencegahan infeksi dalam kategori baik (59,4%).
Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi adalah
pengetahuan (ρ = 0,001), sikap (ρ = 0,0001), motivasi (ρ = 0.004), supervisi (ρ
= 0,046), peralatan (ρ = 0,008).
Semua variabel (pengetahuan, sikap, motivasi,
supervisi, dan peralatan) berpengaruh terhadap pelaksanaan prosedur pencegahan
infeksi karena nilai signifikan dibawah
0.05 (p-value ≤ 0.05) namun
variabel yang paling berpengaruh adalah sikap (p-value = 0.000, Exp(B) =9.6000) dan pengetahuan (p-value = 0.001, Exp(B) = 6.400).
Kepada Dinas Kesehatan dan organisasi IBI Kabupaten Pati untuk memberikan
pembinaan agar lebih meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan bidan desa yang
terkait dengan tugas dan fungsi bidan lewat pelatihan-pelatihan, supervisi yang
positif terutama tentang prosedur pencegahan infeksi pada pertolongan
persalinan..
Kata Kunci : Pelaksanaan prosedur PI, APN, Bidan Desa pasca
pelatihan APN
Pendahulan
Hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2010
didapat Angka Kematian Ibu sebesar 226 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan angka kematian ibu pada tahun 2011 mencapai
307 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan
dengan target MDGs yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup.1
Di
Jawa Tengah tahun 2010 angka kematian ibu (AKI) mencapai 128,96 per 100.000
kelahiran, angka ini lebih rendah kalau dibandingkan dengan hasil dari SKRT. Target Jawa Tengah tahun 2015 yaitu 60 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian
ibu di Indonesia maupun di Jawa Tengah adalah perdarahan, infeksi, eklamsi,
partus lama, dan komplikasi abortus. Untuk menurunkan
mortalitas dan morbiditas di Jawa Tengah, pemerintah telah membuat kebijakan
menempatkan bidan diseluruh desa dan mengadakan pelatihan-pelatihan bagi bidan
salah satunya pelatihan APN dengan harapan semua persalinan ditolong oleh bidan
atau tenaga kesehatan yang terampil. Perdarahan dan infeksi adalah penyebab
utama kesakitan dan kematian ibu. 2
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Januari
2012 data yang didapat dari Sub. Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan di Kabupaten
Pati tahun 2011 terdapat 570 orang bidan diantaranya adalah bidan puskesmas
(136 bidan), bidan desa (434). Dari 434 bidan desa yang sudah ikut pelatihan
APN sebanyak 239 orang bidan.
Data AKI di Kabupaten Pati tahun 2009 terdapat angka kematian ibu maternal sebanyak 12 kasus
(59.81/100.000 KH) yang disebabkan karena perdarahan 3 kasus (25%), infeksi 1
kasus (8.3%), hipertensi 2 kasus (16.7%), eklamsi 3 kasus (25%), dan penyebab
lainnya 3 kasus (25%). Pada tahun 2010 angka kematian ibu meningkat menjadi 21
kasus (101.25/100.000 KH) disebabkan karena perdarahan 4 kasus (19.1%), eklamsi
8 kasus (38.1%) dan penyebab lainnya 9 kasus (24,85%) sedangkan pada tahun 2011
meningkat lagi menjadi 24 kasus (116.17/100.000 KH) dengan penyebab langsung
kematian ibu masih saja didominasi oleh perdarahan 3 kasus (12.5%), infeksi 2
kasus (8.33%), hipertensi 8 kasus (33.33%), eklamsi 1 kasus (4.16%), abortus 2
kasus (8.33%) dan penyebab lainnya 9 kasus (37.5%) di bawah angka nasional
227/100.000 KH, dan angka Provinsi Jawa Tengah 104,97/100.000 KH. Dari tahun
2009 sampai dengan tahun 2011 jumlah kematian ibu belum dapat diturunkan, namun
pada sisi lainnya terjadi pergeseran penyebab kematian.
Salah satu bentuk pelayanan utama yang di berikan bidan adalah Asuhan
Persalinan Normal (APN). APN merupakan upaya yang dilakukan bidan dalam
pertolongan persalinan secara sehat dan normal yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan yang steril, serta penatalaksanaan komplikasi.4
Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Januari tahun
2012, dengan cara wawancara dan observasi kepada 12 orang bidan desa pasca
pelatihan APN dari beberapa wilayah dan di dapatkan hasil bahwa bidan pasca
pelatihan APN yang patuh terhadap prosedur pencegahan infeksi hanya 6 bidan
alasannya bahwa untuk melidungi diri dari resiko penularan penyakit, melindungi
dan menyelamatkan ibu dan bayi yang baru lahir. Sedangkan dari 6 bidan yang
tidak patuh diketahui bahwa bidan tidak melaksanakan prosedur pencegahan
infeksi karena alasan kurangnya peralatan sterilisasi (1 Bidan), tidak mencuci
tangan karena sudah pakai sarung tangan (1 bidan), tidak memakai masker dan
kaca mata (2 Bidan), merasa tidak perlu karena selama menolong persalinan tidak
pernah terkena infeksi (1 bidan), lupa karena langsung menolong kelahiran (1
Bidan). Hal ini yang menjadi pertimbangan peneliti untuk mengetahui secara
lebih dalam mengapa tidak semua bidan desa melaksanakan prosedur pencegahan
infeksi pada pertolongan persalinan normal seperti yang sudah dilatihkan pada
saat pelatihan APN.
Metode Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian observasional
survey dengan pendekatan cross sectional
yang dilakukan untuk menjelaskan hubungan dan pengaruh antara variabel
independen meliputi pengetahuan, sikap, peralatan, motivasi, persepsi terhadap
supervisi tim kabupaten dan variabel dependen prosedur pencegahan infeksi pada
pertolongan persalinan normal oleh bidan desa pasca pelatihan APN. Dalam penelitian ini alat ukur yang
digunakan adalah kuesioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bidan desa yang sudah mengikuti
pelatihan APN sebanyak 69 orang dengan cara Proportional stratified sampling. Selain itu berdasarkan kriteria
inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi yaitu bidan desa yang melaksanakan
pelayanan pertolongan persalinan normal. Kriteria eksklusi adalah bidan desa
yang menolak memberikan keterangan sesuai dengan tujuan penelitian, bukan
pelatih APN. Variabel bivariat dianalisis dengan uji korelasi Chi-square dengan metode Yate Correction sedangkan untuk mengetahui pengaruh variabel multivariat
dilakukan uji statistik regresi logistik
Hasil
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden (n=69)
No
|
Karakteristik
|
F
|
%
|
|
1.
|
Umur
|
|||
a.
|
Dewasa Muda (20-35 th)
|
52
|
75,4
|
|
b.
|
Dewasa Penuh (> 36 th)
|
17
|
24,6
|
|
2.
|
Pendidikan
|
|||
a.
|
DI
|
4
|
5.8
|
|
b.
|
DIII/DIV
|
65
|
94,2
|
|
3.
|
Masa Kerja
|
|||
Baru (< 10 tahun)
|
41
|
59,4
|
||
Lama (> 10 tahun)
|
28
|
40,6
|
||
Total
|
69
|
100
|
Tabel 1
menerangkan bahwa dari 69 bidan desa pasca pelatihan APN diperoleh persentase umur responden dengan umur dewasa muda (20-35
tahun) sebesar 75,4% sedangkan yang berumur dewasa penuh (24,6%). Pendidikan
merupakan tingkat pendidikan formal tertinggi yang dicapai oleh bidan desa. Persentase
responden dengan pendidikan DIII/DIV kebidanan (94,2%) dan masih ada juga yang
berpendidikan D1 Kebidanan (5,8%). Persentase responden dengan masa kerja yang
paling tinggi ditunjukkan pada masa kerja baru (<10 tahun) yaitu 41
responden (59,4%). Sebagian besar responden yang paska pelatihan APN mempunyai
masa kerja baru kurang dari 10 tahun lebih banyak dibandingkan responden dengan
masa kerja lama lebih dari 10 tahun.
Analisis Univariat
Tabel 2. Distribusi
Frekuensi Variabel Pengetahuan Responden tentang Posedur Pencegahan Infeksi
pada Pertolongan Persalinan Normal di Kabupaten Pati Tahun 2012
Pengetahuan
|
F
|
%
|
Baik
|
42
|
60,9
|
Cukup
|
27
|
39,1
|
Total
|
69
|
100
|
Tabel.2
menunjukkan bahwa persentase responden memiliki pengetahuan baik (60,9%) lebih tinggi
dibandingkan persentase responden dengan pengetahuan cukup (39,9%).
Tabel.3
Distribusi Frekuensi Sikap Responden Dengan Pelaksanaan Prosedur Pencegahan
Infeksi pada Pertolongan Persalinan Normal di Kabupaten Pati Tahun 2012
Sikap
|
F
|
%
|
Baik
|
48
|
69,6
|
Cukup
|
21
|
30,4
|
Total
|
69
|
100
|
Tabel.3 menjelaskan bahwa sikap responden terhadap prosedur pencegahan
infeksi sebagian besar mempunyai sikap yang baik (69,6%) lebih banyak
dibandingkan dengan responden yang mempunyai sikap cukup (30,4%).
Tabel.4. Distribusi
Frekuensi Motivasi Responden Dengan
Pelaksanaan Prosedur Pencegahan Infeksi pada Pertolongan Persalinan Normal
di Kabupaten Pati Tahun 2012
Motivasi
|
F
|
%
|
Baik
|
49
|
71,0
|
Cukup
|
20
|
29,0
|
Total
|
69
|
100
|
Tabel.4 menjelaskan bahwa motivasi responden dengan pelaksanaan prosedur
pencegahan infeksi sebagian besar mempunyai motivasi baik (71,0%) lebih banyak
dibandingkan dengan responden yang mempunyai motivasi cukup (29,0%).
Tabel.5.
Distribusi Frekuensi Responden Terhadap Supervisi Dengan Pelaksanaan Prosedur Pencegahan Infeksi pada
Pertolongan Persalinan Normal di Kabupaten Pati Tahun 2012
Supervisi
|
f
|
%
|
Baik
|
43
|
62,3
|
Cukup
|
26
|
37,7
|
Total
|
69
|
100
|
Tabel.5 menjelaskan bahwa persentase responden dengan persepsi supervisi
baik (62,3%) lebih banyak dari pada responden dengan supervisi cukup (37,7%).
Tabel.6.
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Ketersediaan Peralatan Dalam Pelaksanaan
Prosedur Pencegahan Infeksi pada Pertolongan Persalinan Normal di Kabupaten
Pati Tahun 2012
Ketersediaan
Peralatan
|
f
|
%
|
Lengkap
|
48
|
69,6
|
Cukup
|
21
|
30,4
|
Total
|
69
|
100
|
Tabel.6 menunjukkan bahwa persentase responden dengan ketersediaan peralatan
lengkap 69,6% lebih banyak dari pada persentase ketersediaan peralatan cukup 30,4%.
Tabel.7. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan
Prosedur Pencegahan Infeksi
Pelaksanaa
|
f
|
%
|
Baik
|
41
|
59,4
|
Cukup
|
28
|
40,6
|
Total
|
69
|
100
|
Tabel.7 diatas menunjukkan bahwa
sebagian besar responden telah melaksanakan prosedur pencegahan infeksi pada
pertolongan persalinan normal dalam kategori baik 59,4% dan yang melaksanakan
prosedur dalam kategori cukup sebesar 40,6%.
Analisa Bivariat
Tabel.8.
Tabulasi Silang Pengetahuan Responden dengan Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Di
Kabupaten Pati Tahun 2012
Pengetahuan
|
Pelaksanaan Prosedur Pencegahan Infeksi pada
Persalinan Normal
|
Total
|
|
Baik
|
Cukup
|
||
Baik
|
32
(76,2%)
|
10
(23,8%)
|
42
(100,0%)
|
Cukup
|
9
(33,3%)
|
18
(66,7%)
|
27
(100,0%)
|
ρ-value
= 0.001
Tabe.8 menunjukkan bahwa presentase responden yang melakukan prosedur
pencegahan infeksi pada persalinan normal dengan baik dan mempunyai pengetahuan
baik (76,2%) lebih tinggi dari pada yang mempunyai pengetahuan cukup (23,8%). Hasil
uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square test diperoleh nilai Continuity correction dengan ρ-value
= 0.001 (ρ ≤ 0.05) menunjukkan
ada hubungan antara pengetahuan responde tentang pencegahan infeksi dengan
pelaksanaan pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan normal (r=0,426, ρ-value =0,001).
Tabel.9.
Tabulasi Silang Sikap Responden dengan Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Di
Kabupaten Pati Tahun 2012
Sikap
|
Pelaksanaan Prosedur
Pencegahan Infeksi pada Persalinan Normal
|
Total
|
|
Baik
|
Cukup
|
||
Baik
|
36
(75,0%)
|
12
(25,0%)
|
42
(100,0%)
|
Cukup
|
5
(23,8%)
|
16
(75,0%)
|
27
(100,0%)
|
ρ-value
= 0.0001
Tabel.9 menunjukkan bahwa persentase responden yang melaksanakan prosedur
pencegahan infeksi pada persalinan normal dengan baik dan mempunyai sikap baik
sebesar (75,0%) lebih tinggi dari pada yang melaksanakan prosedur pencegahan
infeksi pada persalinan normal dengan sikap yang cukup (25,0%). Hasil uji
hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square test diperoleh nilai Continuity correction dengan ρ-value
= 0.0001 (ρ-value ≤ 0.05) menunjukkan ada hubungan antara sikap
responden tentang pencegahan infeksi dengan pelaksanaan pencegahan infeksi pada
pertolongan persalinan normal (r=0,480, ρ-value
=0,0001).
Tabel
10. Tabulasi Silang Motivasi Responden dengan Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Di
Kabupaten Pati Tahun 2012
Sikap
|
Pelaksanaan
Prosedur Pencegahan Infeksi pada Persalinan Normal
|
Total
|
|
Baik
|
Cukup
|
||
Baik
|
35
(71,4%)
|
14
(28,6%)
|
49
(100,0%)
|
Cukup
|
6
(30,0%)
|
17
(70,0%)
|
20
(100,0%)
|
Tabel 10 menunjukkan bahwa prosentase responden yang melaksanakan
prosedur pencegahan infeksi pada persalinan normal dengan baik dan mempunyai
motivasi baik sebesar (71,4%) lebih tinggi dari pada yang melaksanakan prosedur
pencegahan infeksi pada persalinan normal dengan motivasi cukup (28,6%). Hasil
uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square test diperoleh nilai Continuity correction dengan ρ-value=0.004
(ρ-value ≤ 0.05) menunjukkan ada hubungan
antara motivasi responden tentang pencegahan infeksi dengan pelaksanaan
pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan normal (r=0,383, ρ-value =0,004).
Tabel.11.
Tabulasi Silang Persepsi Terhadap Supervisi dengan Pelaksanaan Prosedur
Pencegahan Infeksi Di Kabupaten Pati Tahun 2012
Persepsi terhadap
supervisi
|
Pelaksanaan Prosedur
Pencegahan Infeksi pada Persalinan Normal
|
Total
|
|
Baik
|
Cukup
|
||
Baik
|
30
(69,8%)
|
13
(30,2%)
|
43
(100,0%)
|
Cukup
|
11
(42,3%)
|
15
(57,7%)
|
26
(100,0%)
|
Tabel 11 menunjukkan bahwa prosentase responden yang melaksanakan
prosedur pencegahan infeksi pada persalinan normal dengan baik dan mempunyai
persepsi terhadap supervisi baik sebesar (68,8%) lebih tinggi dari pada yang
melaksanakan prosedur pencegahan infeksi pada persalinan normal dengan persepsi
terhadap supervisi yang cukup (30,2%). Hasil uji hipotesis yang dilakukan
dengan menggunakan uji Chi-square test diperoleh
nilai Continuity correction dengan ρ-value=0.046 (ρ-value ≤ 0.05) menunjukkan
ada hubungan antara motivasi responden tentang pencegahan infeksi dengan
pelaksanaan pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan normal (r=0,271, ρ-value
=0,046).
Tabel
12. Tabulasi Silang Ketersediaan Peralatan dengan Pelaksanaan Prosedur
Pencegahan Infeksi Di Kabupaten Pati Tahun 2012
Peralatan
|
Pelaksanaan Prosedur
Pencegahan Infeksi pada Persalinan Normal
|
Total
|
|
Baik
|
Cukup
|
||
Lengkap
|
34
(70,8%)
|
14
(29,2%)
|
48
(100,0%)
|
Cukup
|
7
(33,3%)
|
14
(66,7%)
|
21
(100,0%)
|
ρ-value = 0.008
Tabel 12 menunjukkan bahwa prosentase responden yang melaksanakan
prosedur pencegahan infeksi pada persalinan normal dengan baik dan mempunyai
peralatan lengkap sebesar (70,8%) lebih banyak dari pada yang melaksanakan
prosedur pencegahan infeksi pada persalinan normal dengan peralatan cukup
(22,2%). Hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square test diperoleh nilai Continuity correction dengan ρ-value = 0.008 (ρ-value ≤ 0.05) menunjukkan
ada hubungan antara ketersediaan peralatan pencegahan infeksi dengan
pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan normal
(r=0,351, ρ-value =0,008).
Tabel 4.21. Hasil Uji Hubungan Variabel Bebas dengan
Variabel Terikat
Variabel Bebas
|
Variabel Terikat
|
R
|
ρ
|
Pengetahuan
|
Pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi pada
pertolongan persalinan normaal
|
0,426
|
0,001
|
Sikap
|
0,480
|
0,0001
|
|
Motivasi
|
0,383
|
0,004
|
|
Persepsi terhadap supervisi
|
0,271
|
0,046
|
|
Peralatan
|
0,351
|
0,008
|
Ρ-Value
< 0,05
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa variabel pengetahuan, sikap,
motivasi, persepsi terhadap supervisi, dan peralatan mempunyai hubungan paling
kuat adalah sikap dengan r=0,480 kemudian variabel pengetahuan dengan r=0,426.
Pembahasan
Pengetahuan
merupakan akumulasi dari hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara
formal maupun non formal yang memberi kontribusi pada seseorang di dalam
pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan
pekerjaan, dengan pengetahuan luas seorang individu mampu melaksanakan tugasnya
dengan baik, sehingga seseorang berperilaku sesuai keyakinan tersebut.5 Sikap sebagai kemampuan internal sangat
berperan dalam pengambilan tindakan, lebih-lebih jika terbuka beberapa peluang
untuk bertindak, sehingga orang yang memiliki sikap jelas akan mampu memilih
diantara beberapa kemungkinan1. Motivasi adalah dorongan
dalam diri yang tercermin dalam perilaku. Timbulnya dorongan itu disebabkan
oleh adanya insentif (rangsangan), atau stimulus yang harus diraih untuk
memenuhi kebutuhannya, suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan,
mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan.6 Persepsi berperan dalam penerimaan rangsangan, mengaturnya,
dan menterjemahkan atau menginterpretasikan rangsangan yang sudah teratur untuk mempengaruhi perilaku dan
membentuk sikap dan akan memacu karyawan atau bawahan untuk berprestasi. Untuk
meningkatkan kepatuhan terhadap standar sehingga pelayanan kesehatan yang
bermutu tercapai, maka peralatan harus sesuai baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya7. Fasilitas juga termasuk lingkungan,
ruangan dan suasana di tempat kerja. Lingkungan yang tidak bersih, bau
disekitar yang tidak enak, ukuran ruangan yang terlalu kecil, sarana (alat)
tidak tertata rapi, penerangan ruangan yang kurang dan terlalu bising akan
mempengaruhi seseorang saat melakukan pekerjaan. Keberhasilan suatu pekerjaan
juga didukung oleh fasilitas yang memadai8.
Hasil
dari uji regresi logistik yang dilakukan variabel pengetahuan, sikap, motivasi,
persepsi terhadap supervisi, dan peralatan mempunyai hubungan paling kuat
adalah sikap dengan r=0,480 kemudian variabel pengetahuan dengan r=0,426.
Simpulan
Persentase umur responden dengan umur dewasa muda (20-35 tahun)
sebesar 75,4% sedangkan yang berumur dewasa penuh (24,6%). Persentase responden
dengan pendidikan DIII/DIV kebidanan (94,2%) dan masih ada juga yang berpendidikan D1
Kebidanan (5,8%).
Persentase
responden dengan masa kerja yang paling tinggi ditunjukkan pada masa kerja baru
(<10 tahun) yaitu 41 responden (59,4%). Sebagian besar responden yang paska
pelatihan APN mempunyai masa kerja baru kurang dari 10 tahun lebih banyak
dibandingkan responden dengan masa kerja lama lebih dari 10 tahun.
Pengetahuan responden dengan pelaksanaan prosedur
pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan normal mempunyai hubungan yang
signifikan (r=0,426, ρ-value
=0,001). Sikap responden dengan
prosedur pencegahan infeksi dan pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi pada
pertolongan persalinan normal mempunyai hubungan signifikan (r=0,480,
ρ-value=0,0001). Motivasi responden terhadap prosedur pencegahan infeksi
dan pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan normal (r=0,383,
ρ-value =0,004). Persepsi supervisi responden berhubungan dengan pelaksanaan
prosedur pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan normal mempunyai
hubungan (r=0,271, ρ-value
=0,046). Peralatan yang
dimiliki responden terhadap prosedur pencegahan infeksi dan pelaksanaan
prosedur pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan normal (r=0,351,
ρ-value =0,008).
Dari hasil analisis regresi logistik pada variabel
penelitian dapat dilihat bahwa variabel pengetahuan, sikap,
motivasi, persepsi terhadap supervisi, dan peralatan dengan pelaksanaan
prosedur pencegahan infeksi memiliki nilai (ρ value ≤ 0.05) yang berarti secara
statistik variabel tersebut memiliki hubungan secara bersama dengan variabel
terikat.
Daftar Pustaka
1.
Anzwar, S. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.
Edisi II, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005
2.
Arikunto. S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Edisi Revisi V, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2006
3.
Asrina. Pelaksanaan Prosedur Pencegahan Infeksi pada Pertolongan Persalinan
Normal oleh Bidan Desa Paska Pelatihan APN di Kabupaten Banjarnegara. Tesis
MIKM Undip Semarang, 2008
4.
Azwar, A. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara, Jakarta, 1996
5.
Budiarto, E. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat. EGC, Jakarta, 2002
6.
Dapkes RI. 2008.http://www. Analisis Pelayanan KIA Jawa Tengah.co.id/
diakses tanggal 20 Januari 1012.
7.
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor:1464/Menkes/PER/X/2010. Depkes RI, 2010
8.
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor: 369/Menkes/SK/III/2007. Depkes RI, 2007
9.
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan
No.572/Menkes/per/VI/1996. Depkes RI, Jakarta.1996
10.
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Rencana Strategis Nasional
Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia. Depkes RI, Jakarta, 2001
11.
Depkes RI. Puslitbangkes Profil Kesehatan Nasional.
Jakarta, 2010
12.
Dinkes Kab Pati. Profil Kesehatan Kabupaten Pati. Pati
2011
13.
Dinkes Propinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah.
Semarang. 2011
14.
Gibson, JK, et al. Perilaku Struktur, Proses. Jilid I,
Edisi kedelapan, Adiami N (Alih Bahasa). Bina Rupa Aksara, Jakarta, 2006
15.
Kuntoro. H. Metode Statistik, Pustaka Melati, Surabaya,
2007
16.
Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005
17.
Sugiono. Statitik untuk Kesehatan. CV ALFABETA, Bandung, 2005
18.
Tinuk Istiarti. Menanti Buah Hati. Media Pressindo,
Yogyakarta, 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar